Loading
One Piece Going Merry
I LOVE YOLA SO MUCH.....I LOVE YOLA SO MUCH.... salam

MUSIC
videokeman mp3
Not Like That – Ashley Tisdale Song Lyrics

Selasa, 11 Juni 2013

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHU 2011

INTISARI
Naili Sa’adah

Latar Belakang: Menurut SDKI (Survey Demografi Kesehatan Indonesia) tahun 2008, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih berada pada angka 228 per 100.000 kelahiran hidup. Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya. Pengetahuan tentang tanda bahaya pada kehamilan sangat membantu menurunkan AKI
Tujuan: Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan primigravida tentang tanda bahaya kehamilan di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta tahun 2011.
Metode: Penelitian dengan metode deskriptif. Menggunakan pendekatan waktu observasional. Subjek penelitian adalah ibu primigravida yang melakukan pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner.
Hasil: Menunjukkan bahwa sebanyak  62,8% responden dengan tingkat pengetahuan cukup, 31,4% responden dengan tingkat pengetahuan baik. Dan hanya ada 5,7% responden dengan tingkat pengetahuan kurang.
Kesimpulan: Sebagian besar primigravida mempunyai tingkat pengetahuan cukup.


diterjemahkan: Yola Pratiwi Daswin

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM TENTANG KOLOSTRUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM DI BPS SRI MARTUTI PIYUNGAN BANTUL TAHUN 2011

INTISARI
Yuliana Pramita Dewi
Latar Belakang: Berdasarkan data pada buku profil kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2009 menunjukkan bahwa cakupan ASI eksklusif paling rendah dialami oleh Kabupaten Bantul yakni sebesar 25,21%. ASI yang pertama kali keluar setelah melahirkan disebut kolostrum dan sangat penting diberikan kepada bayi. Namun sayangnya, banyak ibu postpartum yang kurang/tidak tahu akan pentingnya kolostrum.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang kolostrum dengan pemberian kolostrum pada ibu postpartum di BPS Sri Martuti Piyungan Bantul. Apakah kedua variabel tersebut berhubungan dan saling mempengaruhi.
Metode: Penelitian dengan metode statistik induktif. Menggunakan pendekatan waktu cross sectional. Subjek penelitian adalah ibu postpartum spontan di BPS Sri Martuti Piyungan Bantul pada hari pertama sampai hari keempat. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Uji statistik menggunakan rumus Chi Square.
Hasil: Menunjukkan ada hubungan tingkat pengetahuan ibu postpartum tentang kolostrum dengan pemberian kolostrum di BPS Sri Martuti Piyungan Bantul yang dibuktikan dengan hasil χ2 hitumg sebesar 13,146 pada signifikansi 0,001 dimana χ> χtabel (13,146 > 5,991) dan signifikansi tersebut lebih kecil dari 5% (sig. p 0,001<0,05).
Kesimpulan: Terdapat hubungan tingkat pengetahuan ibu postpartum tentang kolostrum dengan pemberian kolostrum di BPS Sri Martuti Piyungan Bantul.


diterjemahkan : (Yola Pratiwi Daswin)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU TENTANG CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU POST PARTUM DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2011

INTISARI
Winda Apriani
Latar Belakang: Air Susu Ibu (ASI) adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur  kebutuhan  bayi baik fisik, psikologi, sosial maupun spiritual. Teknik menyusui merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi ASI dimana  bila  teknik  menyusui  tidak  benar,  dapat  menyebabkan puting lecet dan menjadikan ibu enggan menyusui serta bayi jarang menyusu. Menyusui merupakan suatu proses alamiah, namun untuk  mencapai keberhasilan menyusui diperlukan pengetahuan ibu mengenai cara  menyusui  yang  benar.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku tentang cara menyusui yang benar pada ibu postpartum di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta.
Metode: Penelitian dengan metode deskriptif analitik. Menggunakan pendekatan waktu cross sectional. Subjek penelitian adalah ibu postpartum yang melakukan persalinan di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahuan dan lembar observasi untuk mengukur perilaku tentang cara menyusui yang benar dengan analisa uji statistik menggunakan rumus Kendall’s Tau.
Hasil: Menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku tentang cara menyusui yang benar pada ibu postpartum di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis dengan rumus Kendall’s Tau yang menunjukkan bahwa koefisien korelasi yang dihasilkan sebesar 0,261 pada signifikansi 0,048 dimana signifikansi tersebut lebih kecil dari 5% (sig. p 0,048<0,05).
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang positif sebesar 0,261 atau 26,1% antara tingkat pengetahuan dengan perilaku tentang cara menyusui yang benar pada ibu postpartum di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta.


diterjemahkan oleh (Yola Pratiwi Daswin)

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI ANTENATAL CARE DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI PONDOK BERSALIN AN NISAA KARANGJATI KALIJAMBE SRAGEN 2008

Oleh : Heri Nugroho
ABSTRAKSI
Dari hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada tanggal 31 Desember 2007 di pondok bersalin An nisaa, Karangjati, Kalijambe, Sragen, terdapat 127 ibu yang melahirkan secara normal, untuk tahun 2005 terdapat 8 kasus berat badan lahir rendah, sedangkan pada tahun 2006 terdapat 5 kasus berat badan lahir rendah dan tahun 2007 terdapat 13 kasus berat badan lahir rendah atau sekitar 10.2 %.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang hubungan antara frekuensi Antenatal Care dengan kejadian berat bayi lahir rendah di pondok bersalin An nisaa Karangjati, Kalijambe, Sragen 2008.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik retrospektif. Subyek penelitian ini adalah data sekunder ibu – ibu yang memeriksakan kehamilan pada periode Januari – Desember 2007 di pondok bersalin An nisaa Karangjati, Kalijambe, Sragen. Jumlah sampel yang digunakan 127 ibu hamil yang terdiri dari Ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC adalah lebih dari  4 kali sebanyak 114 responden (89,8 %) dari jumlah total ibu yang melakukan ANC 4 – 7 kali kunjungan ANC, sedangkan jumlah ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC kurang dari 4 kali sebanyak 13 responden (10,2 %).
Hasil penelitian yang didapat adalah dari 127  ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC di pondok bersalin An nisaa Karangjati, Kalijambe, Sragen, terdapat kasus BBLR 13 (10,2%) yang terdiri dari 10 bayi BBLR dengan kunjungan ANC kurang dari 4 kali dan 3 bayi BBLR dengan kunjungan ANC lebih dari 4 kali sedangkan untuk kasus BBLN 114 (89,8%).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah Terdapat hubungan antara frekuensi antenatal care dengan kejadian berat bayi lahir rendah di pondok bersalin An Nisaa Karangjati, Kalijambe Sragen 2008. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikasi yaitu 0,000 yang dibandingkan dengan nilai α : 5%, maka P < 0,05.

PERUBAHAN GEJALA HALUSINASI PASIEN JIWA SEBELUM DAN SETELAH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI DI RUMAH SAKIT GRHASIA PROVINSI DIY

3 Mei 2009
ABSTRAKSI
Latar Belakang: Di Rumah Sakit Grhasia Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,  pasien yang mengalami gelaja gangguan jiwa termasuk pasien dengan gejala halusinasi biasanya diberi intervensi keperawatan berupa aktifitas-aktifitas yang sesuai dengan kemampuan pasien. Intervensi keperawatan tersebut antara lain: Terapi Individu, Terapi Kerja, TerapiKognitif, Terapi Aktifitas Kelompok, Terapi Keluarga, Home Visite. Terapi Aktifitas Kelompok menjadi salah satu cara terapi modalitas yang dikerjakan di Rumah Sakit Grhasia, karena terapi aktifitas kelompok merupakan tindakan terapi yang sering dilakukan dan efisien baik dari waktu, tenaga dan jumlah pasien yang dihadapi.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perubahan gejala halusinasi pasien jiwa sebelum dan setelah  terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi pasien rawat inap di RS Grhasia Provinsi DIY.
Metodologi Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen dengan rancangan penelitian one group pre-posttest design. Sampel penelitian ini diambil 20 orang pasien yang terdiri dari 10 pasien laki-laki dan 10 pasien perempuan. Data diambil dengan metode wawancara dan observasi. Data dianalisis dengan  uji t amatan ulangan (pairs t-test) dengan taraf signifikansi 5%.
Hasil Penelitian: Rerata gejala halusinasi pasien jiwa sebelum Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi sebesar= 9,500 dan rerata setelah sebesar= 5,250. Hasil analisis dengan software komputer diperoleh t  hitung= 10,902 dengan p<0,05 dan dinyatakan signifikan, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.
Kesimpulan: Terdapat perubahan (penurunan) yang signifikan gejala halusinasi pasien jiwa sebelum dengan setelah Terapi Aktifitas Kelompok Stimulasi Persepsi di Rumah Sakit Grhasia Provinsi DIY. Terapi Aktifitas Kelompok Stimulasi Persepsi mampu menurunkan gejala halusinasi pasien jiwa di Rumah Sakit Grhasia Provinsi DIY sebesar= 44,737%.

http://skripsistikes.wordpress.com/2009/05/03/ikpiii123/#comment-5708

diterjemahkan (Yola Pratiwi daswin)

HUBUNGAN TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT DENGAN DEPRESI PADA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDHI DHARMA YOGYAKARTA 2008

Ni Komang Sukra Andini
ABSTRAKSI
Latar Belakang : Usia lanjut merupakan proses perkembangan terakhir dalam hidup manusia. Dengan proses menua tentunya mempunyai dampak yang lebih banyak terjadinya penyakit pada lansia, terbesar adalah gangguan depresi. depresi merupakan gangguan mental yang sering terjadi di tengah masyarakat. Salah satu penyebab depresi adalah kepribadian. Kepribadian ekstrovert introvert terbentuk atas jiwa. Kepribadian ekstrovert terutama dipengaruhi oleh dunia yang obyektif, yaitu dunia di luar dirinya. Dan jika orang yang introvert terutama dipengaruhi oleh dunia yang subyektif, yaitu dunia di dalam dirinya sendiri.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara tipe kepribadian ekstrovert introvert dengan depresi pada lansia yang tinggal di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Dharma Ponggalan Yogyakarta 2008.
Metode : Deskriptif Analitik Korelatif dengan rancangan Cross Sectional. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14-19 april 2008 dengan jumlah sampel sebesar 30 lansia. Teknik Sampling yang digunakkan adalah purposive sampling. Data diambil dengan menggunakkan kuesioner. Uji Validitasmenggunakkan rumus Pearson Corelation Product Moment, sedangkan uji Reliabilitas menggunakkan rumus Alpha (α).
Hasil  : Setelah dilakukan analisa data dengan menggunakkan Uji Friedman (x2) maka, didapatkan hasil nilai signifikansi (p) 0,000 dan jika dibandingkan denganα =  5%, maka p < 0,05, sehingga Ho ditolak.
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara tipe kepribadian ekstrovert introvert dengan depresi pada lansia di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Dharma Ponggalan Yogyakarta 2008.


diterjemahkan oleh: (Yola Pratiwi Daswin)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN DI LABORATORIUM BALAI BESAR TEKNIK KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR ( BBTKL PPM ) YOGYAKARTA

Murwani
ABSTRAK
Kepuasan pelanggan adalah suatu tindakan atau respon dari pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan sekurang – kurangnya sama atau lebih dari yang diharapkan sehingga pelanggan merasa senang / puas. Tetapi sebaliknya, jika pelanggan kecewa, mereka akan membicarakannya kepada orang lain yang lebih banyak. Sedangkan ketidakpuasan timbul apabila terjadi alternatif yang dipilih tidak sesuai / memenuhi harapan pelanggan.Beberapa aspek yang berhubungan dengan kepuasan pelanggan antara lain meliputi tarif / harga jasa pelayanan dan ketepatan waktu penyerahan Sertifikat Hasil Uji.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara tarif / harga jasa pelayanan dan ketepatan waktu penyerahan Sertifikat Hasil Uji terhadap kepuasan pelanggan. Populasi penelitian adalah 179 responden dan sampel penelitian adalah 37 responden yang dipilih secara random diantara 30 responden yang memenuhi kriteria inklusi yaitu yang berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta dan bersedia dijadikan subjek penelitian yang sekurang – kurangnya telah menggunakan jasanya di laboratorium BBTKL PPM Yogyakarta dalam kurun waktu satu tahun telah lima kali.Variabel terikat adalah kepuasan pelanggan. Variabel bebasnya tarif / harga jasa pelayanan dan ketepatan waktu penyerahan Sertifikat Hasil Uji yang masing – masing variabel dinilai berdasarkan skor dengan panduan kuesioner. Analisis statistik data menggunakan SPSS 10.0 for Windows dengan uji Chi Square untuk menguji hipoteisnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara tarif / harga jasa pelayanan terhadap kepuasan pelanggan ( P = 0,043 ), ketepatan waktu penyerahan Sertifikat Hasil Uji terhadap kepuasan pelanggan ( P = 0,004 ). Korelasi antara tarif / harga jasa pelayanan positif dan ketepatan waktu penyerahan Sertifikat Hasil Uji juga positif.


diterjemahkan oleh (Yola Pratiwi Daswin)

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASCA IMUNISASI POLIO PADA ANAKNYA DI POSYANDU MARGASARI TASIKMALAYA

INTISARI
Ai Susilawati
Latar Belakang : Tujuan program imunisasi adalah menurunkan angka kesakitan, kematian, dan kecacatan dengan memberikan imunisasi lengkap pada bayi sebelum usia 1 tahun. Data menunjukkan bahwa di Indonesia penurunan angka penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi menurun tajam. Keberhasilan ini diperoleh dari kerja keras pemerintah dan partisipasi masyarakat. Banyak alasan yang menyebabkan terjadinya kecemasan pada ibu pasca imunisasi polio pada anaknya, salah satunya dalah pengetahuan ibu tentang imunisasi polio.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi polio dengan tingkat kecemasan ibu pasca imunisasi polio pada anaknya di Posyandu Margasari Tasikmalaya.
Metode Penelitian : Menggunakan rancangan cross sectional. Subyek peneltian terdiri dari 37 responden, hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan tingkat kecemasan ibu pasca imunisasi polio ulang pada balita, dalam analisa data dengan menggunakan teknik Spearman Rho hasilnya harga ρ = -0,658 dengan taarf signifikan 0,01 sedangkan hasil pengujian didapatkan p value = 0,000 hal ini berarti ada hubungan yang bermakna antara kedua variabel.
Kesimpulan : Ada hubungan yang positif antara tingkat pengetahuan tentang imunisasi polio dengan tingkat kecemasan ibu pasca imunisasi polio ulang pada balita Posyandu Margasari Tasikmalaya.

diterjemahkan : (Yola Pratiwi Dawin)

HUBUNGAN PEMBERIAN IMUNISASI BCG DENGAN KEJADIAN TB PARU PADA ANAK BALITA DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU AMBARAWA.

INTISARI
Livana PH

Penyakit TB paru sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Prevalensi TB paru dari tahun ke tahun di kabupaten Semarang tetap tinggi meskipun strategi penanganan yang diterapkan relatif sama, yaitu pencegahan dengan imunisasi. Penemuan penderita dan pengobatan dengan strategi DOT atau pengobatan dengan pengawasan minum obat secara langsung. Pencegahan dengan imunisasi merupakan tindakan mengakibatkan seseorang mempunyai ketahanan tubuh yang lebih baik, sehingga mampu mempertahankan diri terhadap penyakit atau masuknya kuman dari luar. Imunisasi terhadap penyakit TB adalah imunisasi  Bacillus Calmette Guerin(BCG) yang telah diwajibkan di beberapa negara dan direkomendasikan  di beberapa negara lainnya. Penyakit TB banyak terjadi pada anak balita di kabupaten Semarang padahal anak balita tersebut sebagian besar sudah divaksinasi BCG. Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan penelitian ini dengan tujuan mengetahui hubungan antara pemberian imunisasi BCG dengan kejadian TB Paru pada anak balita di Balai Pengobatan Penyakit Paru Ambarawa. Penelitian ini dilaksanakan tanggla 14 Mei-12 Juni 2007.
Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen dengan design penelitian studi komparatif yang bersifat Case Control (retrospektif) yang bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara pemberian imunisasi BCG dengan kejadian TB Paru pada anak balita di Balai Pengobatan Penyakit Paru Ambarawa. Penentuan sampel secara Non Random Sampling jenis sampling jenuh. Subyek penelitian (responden) pada semua anak balita yang sedang menjalani pengobatan di Balai Pengobatan Penyakit Paru Ambarawa. Jumlah sampel sebanyak 94 responden (47 kasus dan 47 kontrol). Pengumpulan data dilakukan dengan mengisi kuisioner yang berbentuk pertanyaan tertutup yang diberikan kepada orang tua balita yang memenuhi sampel. Uji statistik yang digunakan adalah Rasio Odss (Ψ) dengan interval kepercayaan 95% dan didapatkan hasil OR: 0,489. Hal ini berarti adanya hubungan antara pemberian imunisasi BCG dengan kejadian TB Paru.Dengan demikian pemberian imunisasi BCG dapat mengurangi resiko terjadinya TB Paru pada anak balita.

diterjemehkan oleh : (Yola Pratiwi Daswin)

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN AKIBAT HOSPITALISASI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI BANGSAL ”L” RSUP DR.SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

INTISARI
Andhika Rahmawati
Sehat dan sakit adalah suatu keadaan bio psiko sosial yang menyatu dalam kehidupan manusia. Kondisi fisik dan psikis adalah satu kesatuan yang saling berhubungan erat satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan. Keluarga merupakan unsur yang penting dalam perawatan anak terutama ketika anak mengalami gangguan dalam kesehatannya. Dukungan keluarga yang diberikan akan mampu memberikan dampak pada perkembangan anak terutama dampak psikologis anak. Perawatan anak di rumah sakit merupakan pengalaman yang penuh dengan stres karena lingkungan rumah sakit itu sendiri merupakan penyebab stres dan kecemasan pada anak. Pada anak usia presekolah kecemasan yang paling besar dialami adalah ketika pertama kali mendapatkan perawatan di rumah sakit. Berdasarkan hal tersebut peneliti melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan sejumlah 30 responden dengan teknik pengumpulan data dengan data primer berbentuk kuesioner dukungan keluarga serta kuesioner dan observasi langsung tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah. Untuk melengkapi data primer anak usia prasekolah digunakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medis, tenaga paramedis serta keluarga.
Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi spearman rhodengan hasil nilai korelasi (r) sebesar -0,650 dengan tingkat signifikan 0,01 yang berarti bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah di Bangsal L RSUP Dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten. Semakin tinggi dukungan yang diberikan, semakin ringan tingkat kecemasan yang dialami.


diterjemahkan oleh: (Yola Pratiwi Daswin)